Wednesday, August 1, 2012

My Little King DAVIN



 

Davin, adalah putra kedua keluarga kami setelah Luna. Davin lahir dengan keunikan tersendiri, dibulan kesembilan usia Luna aku terlambat datang tamu bulananku, setiap bulan memang menstruasiku juga tidak teratur tapikali ini perasaanku berkata lain , ada gerakan untuk menyuruhku membeli test pack.
Sepulang dari kantor, aku sempatkan mampir di apotek melawai dekat komplex rumahku sambil berdoa semoga alat yang kubeli ini memberikan jawaban yang aku harapkan.

Keesokan pagi aku bangun tidur dan langsung mencoba alat test pack ku, sambil berharap – harap cemas aku memegang dan menunggu garis merah yang muncul...,
”Tuhan semoga jawaban yang kau berikan lewat alat ini sesuai dengan keinginanku ”, lirihku dalam hati, gila lebih deg-degan daripada menunggu hasil UMPTN semasa SMA dulu..., dan akhirnya muncul juga garis merah pertama dan kedua....,
”oh may God.., aku hamil lagi...”, aku benar – benar ingin menangis bukan menangis haru tapi menangis menyesal, karena jujur aku masih trauma dengan kehamilanku pertama yang amat sangat tersiksa...
”tidak aku belum siap..” kataku dalam hati.
Keluar dari kamar mandi, aku langsung memberi khabar entah khabar gembira atau khabar menyedihkan bagi aku, yang jelas suamiku dengan suka cita menyambut informasiyang aku sampaikan..., tapi dengan cepat aku mengajukan ” Pop, aku belum siap untuk hamil lagi..aku mau digugurin aza....”, aku merajuk.
Suamiku marah tentunya, dan dia tidak bersedia memenuhi permintaanku yang menurut suamiku tidak masuk akal, karena aku belum siap untuk hamil lagi.

Akhirnya aku menjalankan kehamilanku dengan penuh kecemasan, karena memang kehamilanku yang pertama sepanjang kehamilan aku mengalami pendarahan dan tubuhku tidak bisa menerima suplly makanan apapun , mengalami morning sickness sepanjang hari yang gila-gilaan benar – benar bikin aku pregnant syndrome...

Hari demi hari kehamilanku berjalan baik, beda sekali dengan kehamilanku yang pertama, aku juga bisa menikmati setipa makanan yang ada dan yang aku inginkan, tidak mengalami morning sickness, ah..pokoknya beda sekali dengan kehamilan kakaknya...
Setiap bulan suamiku selalu menemani aku ke dokter kandunganku untuk mengontrol keadaan calon bayiku, walaupun akhirnya suamiku agak sedikit kecewa karena dokter kandunganku bilang kalau bayi yang ada dalam kandunganku perempuan lagi..
” cewek lagi dok..., kita udah siapin namanya cowok lho...”, sela suamiku
” Ya udah gpp...jadi rame dech rumahnya, banyak yang cerewet..?, suamiku berusaha menyenangkan diri sendiri.
Tapi entah mengapa dalam hati kecilku berkata bahawa bayi yang ada dalam kandunganku adalah laki-laki, dan setiap mencari nama dari buka nama-nama bayi yang kubeli beberapa buah selalu nama anak laki-laki yang aku cari, aku yakin sekali bakal bayiku ini lelaki...
Aku benar-benar happy menjalani kehamilanku dengan bayiku ini, sambil tetap mencurahkan kasih sayangku untuk si sulung Luna yang makin hari makin lincah dan pintar...
Dibulan kedelapan, sepertia biasa aku dan suamiku datang untuk kontrol perkembangan bayiku dan hal yang paling kita tunggu-tunggu adalah USG dan tiba-tiba Dokter kandunganku mengatakan ” Waduh Ferry nich...”
”maksudnya...”? tanya kami serentak
”Iya Ferry AFI..lihat tuch monasnya..”, kata Dokter ( saat itu Ferry Juara AFI ajang pemilihan penyanyi yang diaadakan oleh salah satu stasiun TV sedang ngetop dech..).
” Hah...masa sich dok...”, suamiku setengah berteriak senang..
Aku sich diam dan tak bersuara, karena aku sudah yakin calon bayiku ini memang laki...ach akhirnya terbukti...

Dokter menjadwalkan bayi keduaku akan lahir pada tanggal 13 April 2004, namun sampai tanggal 13 April 2004 aku masih belum merasakan apa-apa atau tanda-tanda akan melahirkan, bahkan aku mengalami stress karena teman-teman yang berbarengan hamil sudah melahirkan, aku tambah stress setiap kali ada sms masuk begitu dibuka ” Telah lahir putra/ putri kami yang ke........”.
Hhmmm...aku sudah ambil cuti dari kantorku sampai bosan di rumah aku menunggu tanda-tanda melahirkan yang tak kunjung tiba, akhirnya pada tanggal 19 April 2004 aku paksa dokterku untuk segera melahirkan, akhirnya aku diizinkan oleh dokterku untuk datang ke rumah sakit dan diinduksi (menurut dokter aku bisa melahirkan secara spontan tidak perlu operasi caesar ), aku menjalani induksi mulai jam 8 pagi jam 10 aku minta ke dokter kandunganku untuk segera di operasi caesar, tapi dokterku bilang gak perlu karena aku memungkinkan untuk melahirkan secara spontan, aku berjuang untuk bertahan dengan alat induksi dan sekuat tenaga menahan rasa sakit dan rasa melilit yang merasuki seluruh perutku.
Tepat pukul 12.00 siang Bayi lelakiku lahir dengan tubuh penuh dengan bulu dan rambut tebal dan suara tangisan pertamanya berat dan melengking...
Segala rasa sakit dan lelah hilang seketika begitu aku memeluk tubuh mungilnya..., dalam hati aku bersyukur kepada Allah SWT begitu baiknya dia yan gtelah memberikan akukebahagian yang lengkap dan aku sempat mengutuk diriku kalau saja waktu itu suamiku mengabulkan permintaanku...ach apa jadinya diriku akan didera penyesalan sepanjang hidupku....

Bayi lelaki itu, kami memanggilnya dengan sebutan Davin..., Little King Davin...karena kami benar-benar menjadi hamba sahayanya dengan sekali teriakannya kami akan tergopoh-gopoh untuk memenuhi permintaanya...

Kini Davin tumbuh sehat lucu dan tampan, dan disukai banyak orang..., Davin memiliki sifat yang sangat pemalu terutama jika dia bertemu dengan orang yang baru dikenal...kadang aku khawatir akan sifat pemalunya itu, terus terang aku khawatir Davin jadi tergolong anak authis, karena dia tidak begitu suka berinteraksi dengan orang-orang baru..., mudah-mudahan saja itu hanya kekhawatiran aku yang berlebihan untuk anak seusia Davin 4 tahun.
Aku berdoa semoga kelak Davin menjadi anak yang berguna untuk orang banyak...dan tidak pemalu lagi tapi juga tidak malu-maluin hihihi....

Poppy mommy kakak mencintaimu mu little king Davin....

No comments:

Post a Comment